Halaman

Kamis, 30 Mei 2013

Karakteristik Konsep Dasar IPS Dan Hakikat Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

Karakteristik Konsep Dasar IPS
Dan
    Hakikat Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

Untuk mengetahui Karakteristik Konsep dasar IPS dan Hakikat Konsep Dasar IPS kita harus tahu apa pengertian IPS.
IPS adalah       :
1.      Sebagai mata pelajaran di dalam kurikulum ( SD, SMP, SMA )
2.      Sebagai Academic discipline / Area Of Study ( PT )
Adapun Kompetensi dasar IPS  :
1.      Dapat Menjelaskan IPS sebagai Program Pendidikan
2.      Dapat Menjelaskan Hakikat IPS dilihat dari istilah,definisi,tujuan dan fungsi IPS itu sendiri
3.      Dapat Menjelaskan Karakteristik Konsep Dasar IPS
Ø  Pengertian IPS sebagai Academic discipline / Area Of Study ( PT )
Sebagai Academic discipline / Area Of Inquiri ( PT ) adalah Pada jenjang Perguruan Tinggi yang yang melakukan Kajian, Fenomena, Proses belajar, Bahan belajar, Sumber belajar, Aktivitas siswa dan guru yag berkenaan dengan kependidikan IPS di jenjang persekolahan.
Ø  Lalu kita juga harus mengetahui tentang Hakikat Konsep Dasar IPS itu sendiri
Hakikat Konsep Dasar IPS ada tiga yaitu :
  1. Ilmu Sosial (Social Sciences)
  2. Studi Sosial (Social Studies)
  3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ø Terkadang Kita suka keliru antar IPS dan IIS, IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial ) lebih menitik beratkan kepada sifat Interdisipliner dan Multidisipliner dimana dalam Topik – topik IPS dapat di ubah menjadi sebuah Isu, sedangkan IIS ( Ilmu – Ilmu Sosial ) lebih menitik beratkan kepada Interdisipliner contohnya discipline pada bidang Ilmu Antropologi.
Ø Study social ada dua pendapat tentang study social pertama pendapat Prof. Achmad Sanusi yang berpendapat bahwa Studi Sosial tidak hanya untuk akademis atau unversitas akan tetapi untuk bahan pelajaran Tingkat dasar, Studi Sosial bersifat Interdisipliner dimana harus menentukan terlebih dahulu judul, permasalahan yang di lihat dari segi Logika dan berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan menurut Jhon Jarolimek Studi Sosial adalah tugas untuk tingkat dasar sampai tingkat lanjut untuk bias membina, memecahkan, menyelesaikan masalah yang ada pada warga masyarakat agar menjadi lebih baik dalam materi ataupun metode yang sesuai dengan misi yang sedang di embannya.
Ø IPS sebagai sarana Ilmu yang dimaksud adalah IPS dapat membagi manusia dalam 3 segi waktu ruang hidup :
Ø Sejarah menjelaskan Man In Time
Ø Geografi menjelaskan Man In Space
Ø Antropologi menjelaskan Man In Life
Ø Pengrtian IPS di sekolah adalah Suatu penyederhanaan disiplin pada Nilai – nilai, kwarganegaraan, moral berfikir Ilmuan atau mengambil kebaikan
Ø Tujuan IPS di sekolah adalah mempersiapkan peserta didik sebagai warganegara yang mempunyai skill,sikap,nilai, dan dapat memecahkan masalah pribadi ataupun social dengan cara mengambil keputusan.
Ø Karateristik IPS
1.      Sebagai bahan pengembangan pembelajaran
2.      Sebagai program pendidikan dari tingkat SD sampai tingkat lanjutan
3.      Konsep dasar IPS di kembangkan melaui social, Politik, Hukum, Ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi.
Ø Tujuan utama setiap pembelajaran Ilmu social adalah membuat warga Negara yang baik ( Good Citizenship ) oleh karena itu masyarakat yang menjadi sumber utama IPS, Aspek kehidupan social apapun yang kita pelajari apakah itu hubungan social dengan segala aspek dan permasalahnya tidak selalu dapat kita pelajari secara langsung contohnya dalam kehidupan social kita pada masa yang telah lau yang tida kita alami langsung, Namun demikian peristiwa – peristiwa yang bersejarah itu sangat bermakna bagi kehidupan kita saat ini.



Keritikan
Terkadang saya heran kepada sikap warga masyarakat, siswa dan juga mahasiswa. Disini di sebutkan bahwa tujuan utama mempelajari ilmu – ilmu social adalah menjadikan warga masyarakat yang baik ( Good Citizenship ) dan disini juga dikatakan bahwa tugas utuk tingkat sekolah dasar sampai dengan tingkat lanjutan untuk dapat membina, memecahkan, menyelesaikan masalah yang ada pada pribadi ataupun social dengan cara mengambil keputusan dan dibekali dengan sikap yang baik mempunyai skill, Moral, Nilai – Nilai, sikap kwarganegaraan. Namun apa yang terjadi sering kita dengar tentang warga berselisihan memperebutkan kekuasaannya, lalu apa  jalan yang mereka ambil dalam menyelesaikan masalah bukan dengan cara  mengambil keputusana yang baik akan tetapi dengan sikap anarkis sehinga menyebabkan korban jiwa, dan kita sering dengar tentang mahasiswa membunuh teman atau dosennya sendiri dan siswa sekolah dasar membunuh temanya dengan cara menusukan pisau ke tubuh temannya berulangkali, lalu dimana sikap2 yang telah di sebutkan tadi sehingga timbul permasalah seperti ini tidak Nampak dalam diri mereka tentang sikap – sikap itu. Itulah kurangnya pendidikan Indonesia kurangnya menanmkan sikap – sikap tersebut lalu apa cara yang harus dilakukan untuk dapat memwujudkan Good Citizenship ?






Analisis Prilaku Menyimpang Pada Anak SD

Perilaku Menyimpang
Tema               : Siswa yang mencontek dan mencoret – coret baju
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Perilaku menyimpang dapat terjadi pada manusia muda, dewasa anak – anak atau tua baik laki-laki maupun perempuan. Perilaku menyimpang ini tidak mengenal pangkat atau jabatan dan juga tidak mengenal waktu dan tempat. Penyimpangan bisa terjadi dalam skala kecil maupun skala besar.
Pada dasarnya setiap anak mengalami tahap-tahap perkembangan yang dimana anak dituntut dapat bertindak atau melaksanakan hal-hal yang menjadi tugas perkembangannya dengan baik. Adapun perilaku menyimpang yang dilakukan siswa SD seperti mencontek dan Mencoret – coret baju pasca kelulusan. Prilaku ini bias terjadi karena adanya penyesuaian yang harus dilakukan anak terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan yang baru. Berarti semakin besar tuntutan dan perubahan semakin besar pula masalah penyesuaian yang dihadapi anak tersebut.
Mungkin si siswa melakukan hal menyontek itu di karena kan dia tidak mengerti selama apa yang di jarkan gurunya, atau karena dia kurang percaya diri, sedangkan siswa yang mencoret – coret baju pasca kelulusan bias diakibatkan para siswa SD meniru tingkah laku kakaknya yg sudah SMP atau SMA diamana biasanya mereka melakukan aksi coret – coret pasca kelulusannya. Sebagai seorang guru perilaku menyimpang ini harus menjadi kepedulian guru, bukan karena prilakunya yang mengganggu proses pembelajaran, melainkan suatu bentuk perilaku yang dapat menimbulkan kesulitan dalam bekerja sama dengan teman yang akhirnya si anak memutuskan untuk mencontek.
Adapun akibat dari perilaku ini kelak anak akan terbiasa melakukan perilaku mencontek sampai dia masuk pada jenjang sekolah yang lebih tinggi perilaku ini dapat menjadi hal yang biasa nantinya bagi si anak. Solusi yang ada biasakan anak bekerja dengan kepercayaan dirinya jangan takut salah dan apa bila ada yang tidak di mengerti dapat di tanyakan pada gurunya, bisakan anak aktiv di dalam kelas dan anak cepat tanggap dalam peruses pembelajaran.

http://nurwijayantoz.wordpress.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif?m=1207340914g

18 Karakter Bangsa


18 Karakter Bangsa Indonesia
1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan selalu hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.

3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin : Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras : Perilaku yang menunjukan upaya sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas- tugas.

8. Demokratis : Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan : Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air : Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/ Komunikatif : Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai : Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar membaca : Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya- upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung-Jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.